Memperkuat Ekosistem Inovasi dan Kolaborasi Mewujudkan Untan yang Berdaya Saing Menuju World Class University
Social Media :
Jl. Prof.Dr.H.Hadari Nawawi / Jendral Ahmad Yani, Pontianak - Kalimantan Barat (78124)
(0561) 739630
untan_59@untan.ac.id
“Membangun Ekosistem Digital Menuju Universitas Siber”
© 2024 Universitas Tanjungpura. All Rights Reserved.
Show :
14 November 2024
Kesehatan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia yang harus dijaga dan ditingkatkan kualitasnya. Namun, tidak semua orang memiliki akses yang mudah dan cepat untuk mendapatkan pelayanan pada fasilitas kesehatan formal yang ada. Dalam kondisi tersebut, self-medication atau pengobatan mandiri sering menjadi pilihan bagi masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatannya. Salah satu bentuk self-medication yang biasa dilakukan adalah dengan menggunakan obat tradisional. Penggunaan obat tradisional dinilai lebih aman, mudah diakses, dan terjangkau dibandingkan dengan obat-obatan kimia. Self-medication ini umum dilakukan di berbagai kalangan, termasuk di kalangan pelajar. SMK Bina Dharma merupakan salah satu sekolah kejuruan berbasis kesehatan di Kota Pontianak yang menghasilkan lulusan berupa asisten tenaga kesehatan. Sehingga dinilai memiliki peran penting dalam mempromosikan dan menerapkan konsep pengobatan yang tepat dan aman, termasuk dalam pemanfaatan tanaman obat tradisional. Melihat keadaan ini, tim dosen farmasi UNTAN yang diketuai oleh apt. Shoma Rizkifani, M.Sc. bersama anggotanya yaitu Dr. apt. Hj. Sri Wahdaningsih, M.Sc.; apt. Robby Najini, M.Farm.; dan apt. Meri Ropiqa, M.Pharm.Sci.; serta dibantu oleh mahasiswa farmasi UNTAN yaitu Alifa Rapaella Fadia Tito Putri, Ayu Aulia Uly Fahmi, dan Samuel Crishanzen Chang, melakukan suatu program pengabdian kepada masyarakat (PKM) untuk dapat meningkatkan pengetahuan tentang pemanfaatan obat tradisional dalam rangka self-medication di SMK Bina Dharma Pontianak. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 2024 ini berlangsung di Aula SMK Bina Dharma Pontianak yang dihadiri oleh Kepala Sekolah, Guru dan Siswa Kelas XI Farmasi. Dalam kegiatan PKM ini, Dr. apt. Hj. Sri Wahdaningsih, M.Sc. bersama tim menyampaikan edukasi tentang obat tradisional yang dapat dibuat dari tanaman seperti daun bawang dayak dan kulit buah naga merah. Kedua jenis tanaman tersebut dipilih karena sudah dilakukan penelitian oleh tim dosen dan telah dilakukan hilirisasi, diantaranya menjadi produk KAPSUL DABAYAK (Obat Tradisional Daun Bawang Dayak); HYPOLY TEA (Teh Nutrasetikal Kulit Buah Naga Merah); dan AQUILA BOTANICAL (Masker Peel Off Kulit Buah Naga Merah). Selama kegiatan PKM berlangsung, para peserta tampak sangat tertarik dengan materi presentasi dan video yang ditampilkan. “Peserta hari ini sangat antusias dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan. Kami menyambut baik dan berterima kasih kepada tim Dosen dan Mahasiswa Farmasi UNTAN yang telah hadir langsung membagikan pengetahuan tentang kesehatan khususnya pemanfaatan obat tradisional kepada siswa kami. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan di masa yang akan datang.”, ujar Sarah Maulidia Sasfi, S.Farm., Kepala SMK Bina Dharma Pontianak. Kontributor: Robby Najini
12 November 2024
Penguatan Kolaborasi di Dunia Pendidikan dan Kesehatan. By. You-dhi Bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional 12 November 2024, Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura (FK UNTAN) menjalin kerja sama dengan Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Wilayah Kalimantan Barat. Di tengah semangat Harkesnas dengan mengusung tema “Gerak Bersama, Sehat Bersama”, kedua pihak menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang bertujuan memperkuat kolaborasi interprofesi di bidang kesehatan. Langkah ini juga sejalan dengan komitmen FK UNTAN dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Acara dihadiri langsung oleh Pengurus Daerah IAI Wilayah Kalbar, Apt. Wahyudi, S.Si., MKM, dan Dekan Fakultas Kedokteran UNTAN, dr. Ita Armyanti, M.Pd.Ked. Kerja sama ini bukan hal baru. Selama ini, FK UNTAN dan IAI Kalbar telah banyak berkolaborasi dalam bidang pengajaran, penelitian, serta publikasi bersama. Program-program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Kalimantan Barat, melalui pendekatan ilmiah yang melibatkan berbagai disiplin ilmu. Penandatanganan PKS kali ini menjadi tonggak baru dalam mempererat hubungan kedua pihak, khususnya dalam pengabdian kepada masyarakat. Dengan berkolaborasi lebih intens, FK UNTAN dan PD IAI Kalbar berharap bisa membawa dampak yang lebih besar dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, melalui inovasi dan solusi kesehatan yang lebih terintegrasi. Harapannya, sinergi ini akan mempercepat tercapainya tujuan bersama dalam menghadirkan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera. Dengan kolaborasi yang semakin solid, FK UNTAN dan IAI Kalbar siap bergerak bersama untuk masa depan kesehatan yang lebih baik.
05 November 2024
Pontianak, 28 September 2024 – Kegiatan edukasi kesehatan dengan tema “Swamedikasi ISPA” digelar untuk ibu-ibu Majelis Ta’lim Masjid Al Muhajirin, Sungai Raya Dalam. Acara berlangsung dari pukul 07:30 hingga 11:30 dan dihadiri puluhan peserta. Fokus kegiatan adalah meningkatkan pemahaman masyarakat terkait Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), sekaligus membahas berbagai mitos dan fakta seputar penyakit ini, salah satunya yang menyebut bahwa ISPA hanya dialami oleh orang dewasa. Dr. Hariyanto IH, M.Si, Apt, selaku pemateri dari bagian farmasi FK UNTAN, menekankan pentingnya pengetahuan dan pengobatan mandiri (swamedikasi) tentang penyakit ini, terutama bagi ibu-ibu yang menjadi garda depan dalam menjaga kesehatan keluarga. Kegiatan diawali dengan sesi pre-test, di mana para peserta mengerjakan sejumlah pertanyaan untuk mengukur pemahaman awal mereka mengenai ISPA dan pengobatannya. Pre-test ini menjadi indikator penting untuk menilai sejauh mana informasi yang sudah dimiliki oleh para ibu sebelum diberikan materi edukasi. Hasil pre-test ini nantinya akan dibandingkan dengan post-test yang diberikan di akhir kegiatan guna mengetahui peningkatan pemahaman peserta setelah mengikuti sesi edukasi. Sesi utama pemaparan materi terkait ISPA dimulai dengan definisi dan penyebab penyakit ini. Hariyanto menjelaskan bahwa ISPA adalah infeksi yang menyerang saluran pernapasan bagian atas maupun bawah, yang bisa disebabkan oleh virus maupun bakteri. Contoh-contoh penyebab ISPA yang umum adalah virus influenza, rhinovirus, hingga bakteri seperti streptococcus. Ditekankan pula bahwa penyakit ini sangat mudah menular, terutama melalui droplet saat batuk atau bersin, sehingga penting bagi masyarakat untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Materi juga berfokus pada gejala-gejala ISPA yang sering muncul, seperti batuk, demam, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, dan sesak napas. Pemateri juga menguraikan perbedaan gejala ISPA pada anak-anak dan orang dewasa. Dalam konteks inilah klarifikasi mitos bahwa ISPA hanya menyerang orang dewasa dibahas secara mendetail. ISPA dapat menyerang siapa saja, termasuk bayi, anak-anak, hingga lansia. Anak-anak bahkan memiliki risiko lebih tinggi karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang. Poin penting lainnya adalah penanganan awal ISPA melalui swamedikasi yang tepat. Pemateri menjelaskan bahwa dalam kondisi ringan hingga sedang, ISPA dapat diatasi di rumah dengan banyak istirahat, konsumsi cairan yang cukup, menjaga kelembapan udara, serta penggunaan obat-obatan bebas seperti dekongestan atau parasetamol untuk meredakan gejala. Namun, jika gejala memburuk atau berlangsung lebih dari 3 hari, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis. Pemahaman ini penting agar masyarakat tidak sembarangan menggunakan antibiotik tanpa resep dokter, karena sebagian besar kasus ISPA disebabkan oleh virus, bukan bakteri. Ibu-ibu Majelis Ta’lim tampak antusias mengajukan berbagai pertanyaan, seperti cara membedakan gejala ISPA dengan flu biasa, serta langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan di rumah. Diskusi berjalan dinamis, di mana pemateri memberikan jawaban komprehensif mengenai cara melindungi anak-anak dari risiko tertular ISPA, terutama di lingkungan sekolah dan tempat bermain. Kegiatan ditutup dengan pengisian post-test dan kuesioner oleh peserta. Post-test bertujuan untuk mengukur pemahaman yang telah diperoleh setelah mengikuti kegiatan, sementara kuesioner digunakan untuk menilai kepuasan peserta terhadap pelaksanaan acara. Dengan berakhirnya pengisian kuesioner, kegiatan edukasi ini resmi ditutup pada pukul 11:30. Para peserta mengaku sangat terbantu dengan informasi yang disampaikan dan berharap kegiatan serupa bisa dilakukan lebih sering untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan di kalangan masyarakat.
31 Oktober 2024
By. You-dhi Pada Ruang Amphitheater Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura, Para tenaga kependidikan berkumpul dan bersemangat untuk mengikuti Workshop Penyusunan Prosedur Operasional Sistem (POS) yang berlangsung dari 29 hingga 31 Oktober 2024. Kegiatan ini bukan sekadar pelatihan, tetapi sebuah langkah maju dalam meningkatkan kualitas tenaga kependidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura. Hari pertama workshop dimulai dengan antusiasme yang tinggi. Dekan Fakultas Kedokteran yang dalam hal ini diwakili oleh Ibu Astuti, SE., MM membuka acara dengan pernyataan tegas. “Pendidikan yang baik dimulai dari prosedur yang jelas,” katanya. Pesan ini mengingatkan semua peserta akan pentingnya sistem yang teratur. Selama tiga hari, peserta mengikuti berbagai sesi. Mereka belajar tentang cara menyusun POS yang efisien dan efektif. Narasumber mengisi materi tentang Analisis Beban Kerja dan Teknis Penyusunan POS. Interaksi antar peserta menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Sesi diskusi kelompok menjadi momen berharga. Peserta saling berbagi tantangan dan solusi dalam implementasi POS di unit masing-masing. Tawa dan ide-ide mengalir, menciptakan sinergi positif. Selain meningkatkan keterampilan teknis, workshop ini juga memperkuat hubungan antar tenaga kependidikan. Dalam setiap sesi, terasa adanya kebersamaan dan saling dukung. Semua sepakat bahwa kolaborasi adalah kunci sukses. Akhir acara ditutup oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura. Dekan sangat mendukung kegiatan ini dan menyatakan “Kegiatan ini adalah investasi untuk masa depan, belajar untuk mengembangan diri sendiri dan selalu berupaya memperbaiki diri” ungkapnya. Pesan tersebut menjadi motivasi bagi peserta, setiap peserta membawa pulang pengetahuan dan keterampilan baru. Mereka siap menerapkan POS dengan lebih baik. Workshop ini menjadi langkah awal dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih berkualitas. Semua berharap, dengan dedikasi dan kerja keras, Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura akan semakin maju.
25 Oktober 2024
Jajaran pimpinan Fakultas Kedokteran yang terdiri dari Dekan, Wakil Dekan Bidang Akademik, Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Umum, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Koordinator Tata Usaha, Sub Koordinator Akademik dan Kemahasiswaan, dan Sub Koordinator Keuangan dan Umum, pada Jumat (17/10/2024) menghadiri kegiatan rapat koordinasi bersama Ketua Bagian Farmasi, tim dosen farmasi, tenaga kependidikan, Unit Penjamin Mutu dan perwakilan pengurus Himpunan Mahasiswa Farmasi (HMF) dalam rangka persiapan akreditasi Program Studi Farmasi (S1 PSF) dan Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker (PSPPA) yang bertempat di aula bagian farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura. Dekan Fakultas Kedokteran, dr. Ita Armyanti, M.Pd.Ked, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada seluruh sivitas akademika farmasi UNTAN yang telah bekerja keras dalam mendukung dan menyiapkan proses akreditasi pada Program Studi Farmasi dan Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker. Selanjutnya sebagai pimpinan Unit Pelaksana Program Studi (UPPS), beliau juga menyampaikan komitmen dan kesiapan dari UPPS dalam mendukung penuh seluruh kebutuhan yang menjadi ketentuan pada 9 (sembilan) kriteria akreditasi dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes). Dalam kesempatan rapat koordinasi yang langsung dipandu oleh Ketua Tim Akreditasi, Dr. Inarah Fajriaty, M.Si., Apt., dipaparkan hal-hal yang menjadi kebutuhan pada seluruh kriteria akreditasi oleh masing-masing penanggung jawab (PJ) pada setiap kriteria. Diantaranya dari PJ kriteria 1 yang membahas tentang visi, misi, tujuan dan strategi; PJ kriteria 2 yang membahas tentang tata pamong, tata kelola, dan kerja sama; PJ kriteria 3 yang membahas tentang mahasiswa; PJ kriteria 4 yang membahas tentang sumber daya manusia; PJ kriteria 5 yang membahas tentang keuangan, sarana dan prasarana; PJ kriteria 6 yang membahas tentang pendidikan; PJ kriteria 7 yang membahas tentang penelitian; PJ kriteria 8 yang membahas tentang pengabdian kepada masyarakat; serta PJ kriteria 9 yang membahas tentang luaran dan capaian pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Selanjutnya Ketua Bagian Farmasi, Dr. Bambang Wijianto, M.Sc., Apt., pada akhir rapat koordinasi menyampaikan harapan semoga kerja keras seluruh tim akreditasi bagian farmasi yang mendapatkan dukungan penuh dari UPPS di bawah komando Dekan Fakultas Kedokteran akan berbuah manis berupa akreditasi Unggul pada kedua program studi yang akan diajukan akreditasinya, yaitu Program Studi Farmasi (PSF) dan Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker (PSPPA). Kontributor: Robby Najini
25 Oktober 2024
PKM – Tim dosen dari Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura menggelar Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Kubu Raya pada Majelis Taklim Al-Muhajirin, Sabtu (28/09). Tim dosen dari Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura yang terdiri dari Dr. Inarah Fajriaty, M.Si., Apt selaku Ketua dan beranggotakan Dr. Siti Nani Nurbaeti, M. Si., Apt dan Apt. Mohammad Andre Reynaldi. M.S.Farm pada tanggal 28 September 2024 menggelar Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) pada Majelis Taklim Al-Muhajirin di Kubu Raya. Kegiatan ini yang mengusung tema “Edukasi bertema DaGuSiBu (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang) menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD) diadakan di Masjid Al Muhajirin, Sungai Raya. Kegiatan ini dihadiri oleh sebanyak 50 peserta dari pengurus dan anggota ibu-ibu Majelis Ta’lim Al Muhajirin dan berlangsung dari pukul 07:30 hingga 11:30. Latar belakang dari kegiatan ini muncul dari meningkatnya angka kesalahan penggunaan obat di masyarakat, yang sering kali disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang cara yang tepat dalam mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat. Dengan mengedukasi peserta, diharapkan mereka dapat lebih bertanggung jawab dalam mengelola obat di rumah, sehingga kesehatan keluarga terjaga. Urgensi pelaksanaan kegiatan edukasi DaGuSiBu sangat tinggi mengingat banyaknya masalah kesehatan yang diakibatkan oleh penggunaan obat yang tidak tepat. Salah satu penyebab umum adalah informasi yang salah atau kurangnya pemahaman tentang obat, baik dari segi efek samping maupun interaksi antar obat. Selain itu, penggunaan obat yang tidak sesuai dapat menyebabkan resistensi antibiotik dan komplikasi kesehatan lainnya. Oleh karena itu, edukasi ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat, khususnya bagi ibu-ibu yang sering bertanggung jawab atas kesehatan keluarga. Sesi pertama kegiatan dimulai dengan pre-test untuk mengukur pengetahuan awal peserta tentang penggunaan obat. Kegiatan dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Majelis Taklim Masjid Al-Muhajirin, Ibu Urai Yusnita, yang menyambut baik inisiatif ini dan menekankan pentingnya edukasi mengenai DaGuSiBu. Setelah itu, Dr. Inarah Fajriaty, M. Si., Apt menyampaikan materi mengenai DaGuSiBu secara komprehensif. Materi ini menjelaskan empat aspek penting yang menjadi inti dari DaGuSiBu. Pertama, “Dapatkan” mengacu pada cara memperoleh obat dari sumber yang terpercaya, seperti apotek resmi dan fasilitas kesehatan. Peserta diedukasi untuk selalu memeriksa label obat dan memastikan keabsahan resep dokter, agar obat yang didapat aman dan sesuai kebutuhan. Kedua, “Gunakan” menekankan pentingnya penggunaan obat sesuai petunjuk. Ini mencakup dosis yang tepat, waktu minum yang sesuai, dan cara konsumsi yang benar. Narasumber menjelaskan bahwa penggunaan obat yang tidak sesuai dapat mengakibatkan efek samping atau bahkan mengurangi efektivitas pengobatan. Oleh karena itu, memahami instruksi penggunaan obat sangatlah penting untuk hasil pengobatan yang optimal. Aspek ketiga adalah “Simpan,” yang menjelaskan cara menyimpan obat dengan benar. Obat harus disimpan di tempat yang kering, sejuk, dan jauh dari jangkauan anak-anak. Narasumber juga mengingatkan bahwa setiap obat memiliki syarat penyimpanan yang berbeda, sehingga penting untuk membaca petunjuk yang ada pada kemasan. Penyimpanan yang tepat membantu menjaga kualitas obat agar tetap efektif saat diperlukan. Terakhir, “Buang” mengajarkan prosedur pembuangan obat yang sudah tidak terpakai atau kedaluwarsa. Peserta diajarkan untuk tidak membuang obat sembarangan, karena dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan orang lain. Narasumber menjelaskan metode pembuangan yang aman, seperti menyerahkan obat ke apotek yang menerima pengembalian obat atau mengikuti prosedur pembuangan yang ditentukan oleh instansi kesehatan. PKM – Sesi diskusi kelompok didampingi fasilitator dari tim PKM yang sangat interaktif menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD). Setelah sesi materi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi kelompok didampingi fasilitator dari tim PKM yang sangat interaktif menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD). Peserta diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman mengenai penggunaan obat dalam kehidupan sehari-hari. Diskusi ini bertujuan untuk menggali lebih dalam pengetahuan peserta serta mengatasi kebingungan yang mungkin muncul setelah penyampaian materi. Dengan melibatkan peserta secara aktif, diharapkan pemahaman tentang DaGuSiBu semakin mendalam dan praktis. Di akhir kegiatan, peserta diminta untuk mengisi post-test guna mengevaluasi pemahaman mereka setelah mengikuti edukasi. Selain itu, pengisian kuesioner kegiatan juga dilakukan untuk mengetahui tanggapan peserta terhadap materi yang disampaikan dan efektivitas penyampaian. Hal ini bertujuan untuk perbaikan di kegiatan-kegiatan mendatang. Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari ibu-ibu Majelis Ta’lim, yang mengapresiasi inisiatif untuk memberikan edukasi terkait penggunaan obat. Mereka merasa lebih percaya diri dalam mengelola obat di rumah dan berkomitmen untuk menerapkan prinsip DaGuSiBu dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat, terutama ibu-ibu, dapat berperan aktif dalam menjaga kesehatan keluarga melalui penggunaan obat yang bijak dan tepat. Secara keseluruhan, kegiatan edukasi DaGuSiBu ini merupakan langkah positif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan obat yang tepat dan aman. Melalui kolaborasi antara narasumber dan peserta, diharapkan informasi yang bermanfaat ini dapat terus disebarluaskan, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat Indonesia.
22 Oktober 2024
Kompetisi Kardiologi “Kunci Keahlian Medis” By. Yoe-dhi Setiap tahun, APiCD menjadi seminar penting bagi tenaga medis. Dengan tujuan meningkatkan pemahaman di bidang kardiovaskular, seminar ini konsisten mendatangkan pembicara ahli dan materi terkini. APiCD bukan sekadar seminar biasa. Setiap tahun, kegiatan ini menjadi platform untuk meningkatkan kompetensi di bidang kardiovaskular baik untuk dokter spesialis maupun mahasiswa. Salah satunya melalui kegitan kompetisi kardiologi. Kompetisi kardiologi Tahun 2024 menampilkan finalis tim-tim unggulan dari Universitas Indonesia, Universitas Tanjungpura, Universitas Pelita Harapan, dan Universitas Sebelas Maret. Dengan penuh semangat, tim mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura mencuri perhatian dan berhasil meraih juara pertama. Joan Carmen Harianto, Prisma Annisa, dan Happyana Sari menunjukkan dedikasi luar biasa yang berbuah manis. Sementara itu, tim Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret mengambil posisi kedua, diikuti oleh Universitas Pelita Harapan di tempat ketiga. Setiap tim membawa pulang pengalaman berharga dan kenangan tak terlupakan. Kompetisi Kardiologi APiCD PERKI Banten telah membuktikan bahwa pendidikan dan persaingan sehat bisa melahirkan inovasi. Ini adalah langkah maju bagi dunia kedokteran di Indonesia. Para peserta kembali ke kampus dengan semangat baru dan tekad untuk terus belajar. Semoga setiap tahun, APiCD semakin membawa manfaat bagi perkembangan kardiologi dan kesehatan masyarakat. Karya dan prestasi peserta adalah cerminan masa depan yang gemilang.
22 Oktober 2024
Menjadi apoteker: Ilmu dan etika beriringan By. You-dhi Di balik senyum penuh harapan, 45 lulusan profesi apoteker bersiap melangkah ke dunia nyata. Pada 22 Oktober 2024, suasana haru dan bangga mengisi ruang Amphitheater Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura. Acara Pengambilan Sumpah Profesi Apoteker ini bukan sekadar seremonial, tetapi juga simbol komitmen mereka terhadap dunia kesehatan. Acara dimulai dengan sambutan dari koordinator program studi profesi apoteker. Laporan ini menegaskan pencapaian akademis dan pentingnya peran apoteker dalam sistem kesehatan. Selanjutnya, prosesi pengambilan sumpah dilakukan dengan khidmat, di mana peserta mengucapkan lafaz sumpah yang menegaskan komitmen mereka terhadap etika dan profesionalisme. Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr. Sy. Hasyim Azzizurrahman, SH., M.Hum, dalam hal ini mewakili Rektor Universitas Tanjungpura memberikan sambutan yang menekankan pentingnya integritas dalam praktik apoteker. “Setelah prosesi ini, lulusan diharapkan mampu menjunjung tinggi etika dan memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat serta terima kasih kepada orang tua yang telah memberikan kepercayaan kepada Universitas Tanjungpura” ujarnya. Hal ini mencerminkan harapan universitas untuk menghasilkan apoteker yang tidak hanya berkompeten secara ilmiah, tetapi juga berintegritas. Kehadiran orang tua peserta menambah nuansa emosional. Pesan mereka berfokus pada pentingnya etika dalam berprofesi, menegaskan bahwa pengetahuan tanpa sikap yang baik tidak akan berarti. Penutupan acara ditandai dengan sesi foto bersama, mengukuhkan posisi para lulusan sebagai apoteker yang siap menjalankan tanggung jawab baru. Dengan selesainya prosesi ini, para lulusan tidak hanya menyandang gelar apoteker, tetapi juga komitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Pengambilan Sumpah Profesi Apoteker merupakan tonggak penting dalam perjalanan mereka, yang diharapkan dapat berkontribusi positif dalam dunia kesehatan di masa mendatang.
22 Oktober 2024
“Menjalani Tugas Mulia dengan Sepenuh Hati” By. You-dhi Pada 22 Oktober 2024, di ruang Amphitheater Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura, 28 lulusan dokter berkumpul untuk mengikuti Pengambilan Sumpah Profesi Dokter, menandai awal perjalanan mereka di dunia medis. Acara dibuka dengan sambutan dari koordinator Program Studi Profesi Dokter, dr. Sari Rahmayanti, M.Biomed. Ia mengingat semua usaha dan perjuangan para lulusan. Mereka telah berhasil melewati ujian kompetensi, dan kini siap mengabdikan diri. Kegiatan dilanjutkan dengan pengambilan sumpah profesi yang dilakukan dengan khidmat. Para peserta berdiri tegak, mengucapkan lafaz sumpah dengan penuh keyakinan. Ini adalah janji untuk menjalankan tugas dengan integritas dan dedikasi. Direktur Pascasarjana, Ibu Dr. Nurmainah, M.M., Apt, memberikan sambutan yang hangat. “Kami berterima kasih kepada orang tua yang telah mempercayakan pendidikan anak-anaknya kepada kami” katanya. Kepercayaan ini menjadi landasan untuk masa depan yang lebih baik. Dekan Fakultas Kedokteran, Ibu dr. Ita Armyanti, M.Pd.Ked, turut memberikan pesan berharga. “Ingat, nama baik almamater melekat pada kalian,” ujarnya. Ini menjadi dorongan agar lulusan senantiasa menjaga etika dan profesionalisme. Setelah menjalani pengambilan sumpah, lulusan dokter wajib mengikuti kegiatan internship oleh Kementerian Kesehatan selama 1 tahun dan setelahnya baru bisa melakukan praktek mandiri. Acara diakhiri dengan pembacaan doa. Pengambilan Sumpah Profesi Dokter bukan hanya simbol kelulusan, tetapi juga komitmen untuk melayani masyarakat. Dengan penuh harapan, para dokter baru ini siap menghadapi tantangan dan memberikan kontribusi positif di bidang kesehatan. Harapan baru telah hadir, siap menjawab kebutuhan masyarakat.
22 Oktober 2024
Sumpah Profesi Ners Untuk Berkomitmen “SEHAT” Menyongsong masa depan dengan integritas dan dedikasi. By. You-dhi Hari ini, 21 Oktober 2024, Gedung Konferensi Universitas Tanjungpura dipenuhi semangat. Di Ruang Theater 1, 65 lulusan Profesi Ners berkumpul, siap melangkah menuju dunia baru. Mereka bukan sekadar lulusan, tetapi agen perubahan di bidang kesehatan. Acara dimulai dengan pembukaan yang hangat. Laporan dari koordinator Program Studi Profesi Ners menjadi jembatan menuju momen puncak. Para hadirin, termasuk Direktur Pascasarjana yang mewakili Rektor Universitas Tanjungpura dan Ketua DPW PPNI Kalimantan Barat, memberikan dukungan penuh. Semua tahu, hari ini adalah titik balik yang penting. Ketika pengambilan sumpah dimulai, suasana khidmat terasa begitu kuat. Dengan tekad bulat, para lulusan mengucapkan lafal sumpah profesi Ners. Nilai “SEHAT”—Sinergi, Empati, Humanis, Amanah, dan Terpercaya—menjadi landasan bagi mereka dalam menjalankan tugas. Ini adalah janji untuk menjaga integritas dan pelayanan terbaik. Pesan penting dari acara ini sangat jelas. Lulusan diharapkan menjaga nama baik almamater dan menerapkan nilai-nilai sumpah dalam setiap tindakan. Mereka adalah generasi penerus yang diharapkan membawa perubahan positif di masyarakat. Setelah acara, senyum bahagia menghiasi wajah para lulusan. Sumpah Profesi Ners bukan sekadar formalitas, melainkan langkah awal yang penuh harapan dan komitmen. Mereka siap menghadapi tantangan di depan, membawa misi untuk kesehatan yang lebih baik.