Memperkuat Ekosistem Inovasi dan Kolaborasi Mewujudkan Untan yang Berdaya Saing Menuju World Class University
Social Media :
Jl. Prof.Dr.H.Hadari Nawawi / Jendral Ahmad Yani, Pontianak - Kalimantan Barat (78124)
(0561) 739630
untan_59@untan.ac.id
“Membangun Ekosistem Digital Menuju Universitas Siber”
© 2024 Universitas Tanjungpura. All Rights Reserved.
Show :
16 November 2024
Ilustrasi PONTIANAK, 16 November 2024 – Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Tanjungpura (Untan) akan mengadakan Workshop Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Berbasis Outcome-Based Education (OBE). “OBE adalah pendekatan yang menjawab kebutuhan masa kini dan masa depan dalam pendidikan tinggi,” ujar Prof Dr Ir Hj Denah Suswati MP IPU, Dekan Faperta Untan Pontianak. Workshop Penyusunan RPS Berbasis OBE ini diadakan di Cattleya Room, Orchardz Hotel Jalan Perdana Kota Pontianak, Rabu 20 November 2024 mendatang, mulai pukul 08.00 WIB. Menurut Denah Suswati, workshop yang menghadirkan narasumber utama, Dr Ir Dwi Rachmina MSi dari IPB University ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di lingkungan Faperta Untan. Dia menambahkan, workshop ini dirancang untuk meningkatkan kualitas penyusunan RPS yang relevan dengan konsep pembelajaran berbasis hasil. Seperti diketahui, OBE sangat penting untuk pencapaian pembelajaran yang terukur dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Dalam konteks pendidikan tinggi, OBE bertujuan menciptakan lulusan dengan kompetensi sesuai tuntutan nasional dan global. RPS berbasis OBE membantu menyelaraskan proses belajar mengajar dengan pencapaian hasil pembelajaran yang diinginkan. Faperta Untan mengadopsi pendekatan ini untuk memastikan lulusan memiliki keterampilan dan daya saing tinggi. Oleh karena itu, peserta workshop ini akan mendapatkan wawasan mengenai konsep dan aplikasi praktis OBE dalam penyusunan RPS. Materi workhsop ini di antara mencakup langkah-langkah konkret untuk merancang RPS berbasis hasil yang terstruktur dan efektif. Peserta akan diajak mendalami prinsip OBE dan penerapannya pada pengelolaan kurikulum dan pembelajaran. Tujuannya, peserta mampu menyusun RPS yang relevan dengan kebutuhan mahasiswa dan tuntutan dunia kerja. Pendekatan ini memprioritaskan pengembangan kompetensi mahasiswa sesuai standar internasional dan kebutuhan pasar kerja. Sehingga mahasiswa akan mendapatkan pengalaman belajar yang lebih bermakna, terarah dan berdampak pada kesiapan kerja. Denah berharap, workshop ini dapat menjadi momentum bagi dosen untuk meningkatkan inovasi dalam pembelajaran. Penerapan OBE diharapkan memperkuat peran Faperta dalam mencetak lulusan yang unggul dan berdaya saing global. Sekadar informasi, workshop yang digelar Faperta ini juga membuka ruang dialog untuk berbagi pengalaman dan tantangan dalam penerapan OBE.(*) Previous Post Next Post Coming Soon...
22 Oktober 2024
SAMBUTAN. Dekan Faperta Untan Prof Dr Ir Hj Denah Suswati MP IPU memberikan sambutan dalam Sidang Terbuka Senat Yudisium Periode I TA 2024/2025 Faperta Untan, di Hotel Orchardz Pontianak, Selasa 22 Oktober 2024. PONTIANAK, 22 Oktober 2024 – Jumlah peserta Yudisium Periode I TA 2024/2025 Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Tanjungpura (Untan) mencapai 207 calon wisudawan, meningkat signifikan dibandingkan periode sebelumnya. “Meningkat 72 persen dibandingkan yudisium periode sebelumnya,” ungkap Dekan Faperta Untan Prof Dr Ir Hj Denah Suswati MP IPU. Ia menyampaikan hal tersebut saat memberikan sambutan dalam Rapat Terbuka Senat, Yudisium Periode I TA 2024/2025 Faperta Untan, di Hotel Orchardz Pontianak, Selasa 22 Oktober 2024. Denah mengungkapkan, 207 calon wisudawan yang mengikuti Yudisium Periode I TA 2024/2025 Faperta Untan ini terdiri atas berbagai jenjang pendidikan, mulai dari Diploma hingga Doktoral. Rincian peserta yudisium kali ini mencakup 24 calon wisudawan dari program Diploma, 174 dari program Sarjana, 8 dari program Magister, dan 1 calon wisudawan dari program Doktoral. Peningkatan jumlah peserta ini dianggap sebagai bukti semakin besarnya antusiasme mahasiswa dalam menyelesaikan studi mereka di Faperta Untan. “Kami seluruh civitas akademika Faperta Untan dengan rasa syukur dan bahagia menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh calon wisudawan atas kesuksesan yang diraih setelah menempuh pendidikan di kampus kita tercinta,” lanjut Denah. Sementara itu, salah seorang perwakilan calon wisudawan, Russriwati juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada dosen-dosen di Faperta Untan. “Terima kasih atas pengalamannya selama kami menjadi mahasiswa Faperta,” ucap Russiwati. Dalam kesempatan yang sama, perwakilan orangtua calon wisudawan, Hendra SAg turut menyampaikan pesan penting kepada para lulusan. Ia menekankan pentingnya untuk tidak menganggur setelah wisuda dan mendorong para sarjana untuk mengeksplorasi potensi Kalimantan Barat. “Kami sebagai orangtua berharap mahasiswa yang baru lulus dapat mengeksplor Kalbar yang luas ini,” ujar Hendra. Ia juga menyampaikan bahwa meskipun para lulusan tidak menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), dosen, atau tidak bekerja di kantor, mereka tetap bisa meraih kesuksesan dengan membuka usaha sendiri. Pesan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi para lulusan agar tetap optimis dalam menghadapi dunia kerja. Di tempat yang sama, Ketua Ikatan Alumni Pertanian (IKAFTA) yang diwakili Ario Sabrang SP menginformasikan, perubahan dunia kerja sekarang semakin dinamis. “Saat ini yang harus dimiliki kawan-kawan calon wisudawan adalah soft skill. Hampir 80 persen yang dicari itu, bukan hard skill,” tegas Ario. Menurutnya, perubahan ini menunjukkan bahwa para lulusan tidak hanya perlu menguasai bidang akademik, tetapi juga kemampuan interpersonal dan komunikasi yang baik untuk bersaing di dunia kerja. Pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor Untan Bidang Keuangan dan Umum Dr M Irfani Hendri SE MSi juga memberikan pesan penuh makna kepada para calon wisudawan. Ia mengingatkan bahwa kebahagiaan yang dirasakan saat ini tidak lepas dari doa dan restu orangtua. “Berbahagialah karena ini doa restu orangtua kita,” ucap Irfani. Ia menambahkan, keberhasilan yang diraih para calon wisudawan merupakan hasil perjuangan panjang yang tidak lepas dari dukungan orangtua. “Suatu kebanggaan kita semua, apapun peringkatnya, ini adalah hasil perjuangan, berkat doa orangtua,” tegas Irfani. Dalam kesempatan tersebut, ia juga menegaskan dukungan Rektorat Untan terhadap berbagai program terkait pangan yang terus dikembangkan di Faperta. Dukungan ini diharapkan dapat semakin memajukan penelitian dan pengembangan di bidang pertanian, yang memiliki peran penting dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional. Acara yudisium berlangsung lancar dan penuh haru, diakhiri dengan harapan besar agar para calon wisudawan dapat sukses dalam menempuh karir mereka, baik di dunia kerja maupun di bidang wirausaha.(*) Previous Post Next Post
21 Oktober 2024
GLADIRESIK. Pelaksanaan Gladiresik Yudisium Periode I TA 2024/2025 Faperta Untan di Hotel Orchardz Pontianak, Senin 21 Oktober 2024. PONTIANAK, 21 Oktober 2024 – Gladiresik Yudisium Periode I Tahun Akademik 2024/2025 Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Tanjungpura (Untan) telah berlangsung dengan sukses, di Ruang Catleya, Hotel Orchardz Pontianak, Senin 21 Oktober 2024. “Gladiresik berjalan lancar, dan diharapkan besok yudisium dapat berjalan lancar sesuai dengan apa yang direncanakan,” kata Herianto SE MMA, Ketua Panitia Yudisium Faperta Untan. Seluruh peserta yudisium hadir pada gladiresik tersebut. Mereka mempersiapkan diri dengan penuh semangat dan antusias. Acara dimulai tepat pukul 13.30 WIB dan berlangsung dengan tertib. Setiap detail teknis diuji agar yudisium berjalan sempurna. Panitia memastikan semua persiapan teknis, seperti tata letak tempat duduk, alat peraga, dan urutan acara, siap. Peserta yudisium diarahkan untuk berlatih sesuai peran masing-masing, dari masuk ruangan hingga prosesi seremonial. Gladi resik ini penting untuk meminimalkan kesalahan saat acara yudisium sesungguhnya. Semua yang terlibat sangat serius dalam menjalankannya. Selain peserta, panitia juga berkoordinasi dengan staf hotel untuk memastikan kelancaran acara. Kerja sama yang baik diharapkan mampu menciptakan suasana kondusif pada hari H. Setelah gladiresik, para peserta merasa lebih percaya diri untuk mengikuti yudisium yang akan dilaksanakan esok hari. Yudisium diadakan pada Selasa 22 Oktober 2024. Kali ini akan diselenggarakan dengan tema khas budaya lokal, yaitu pakaian adat Telok Belanga dan Baju Kurung. Penggunaan pakaian adat ini diharapkan dapat menambah khidmat dan nuansa lokal dalam acara yudisium. Herianto menyampaikan harapannya agar tidak ada kendala yang berarti selama yudisium. Persiapan teknis maupun mental telah dilakukan. Dengan persiapan yang matang, yudisium diharapkan berjalan sesuai rencana dan menjadi momen berkesan bagi seluruh peserta. Yudisium kali ini akan dihadiri oleh para pimpinan Fakultas Pertanian Untan, dosen, serta keluarga peserta. Suasana Ruang Catleya telah disiapkan sedemikian rupa untuk menciptakan kesan megah namun tetap intim dan khidmat. Panitia juga telah mengatur berbagai protokol, mulai dari penyambutan tamu hingga alur pengalungan medali. Semua telah diuji dalam gladiresik ini. Setelah gladiresik selesai, panitia memberikan pengarahan terakhir kepada peserta untuk memastikan pemahaman mereka terhadap seluruh rangkaian acara. Hari esok, yudisium akan menjadi momen yang sangat dinantikan oleh para peserta, sebagai simbol berakhirnya perjalanan akademik mereka di Faperta Untan. Dengan berakhirnya gladiresik ini, semua pihak yang terlibat berharap yudisium akan menjadi acara yang berjalan sempurna dan penuh makna.(*) Previous Post Next Post
18 Oktober 2024
WAKIL Dekan III Dr Rossie Weidya Nusantara SP MSi memberikan pengarahan kepada panitia saat Rapat Persiapan Yudisium Periode I TA 2024/2025 Faperta Untan, di Ruang Sidang Faperta, Jumat 18 Oktober 2024 sore. PONTIANAK, 18 Oktober 2024 – Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Tanjungpura (Untan) akan menggelar Yudisium Periode I Tahun Akademik 2024/2025. “Panitia Yudisium direkomendasikan mengenakan pakaian Telok Belanga bagi pria dan Baju Kurung bagi perempuan,” kata Dr Rossie Weidya Nusantara SP MSi, saat Rapat Persiapan Yudisium di Ruang Sidang Faperta Untan, Jumat 18 Oktober 2024. Penggunaan pakaian adat ini bertujuan untuk menghormati budaya lokal, yakni Kota Pontianak sebagai Ibukota Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Yudisium kali ini bertepatan dengan peringatan Bulan Kelahiran Kota Pontianak yang ke-253. Pakaian adat menjadi simbol identitas budaya dan kebanggaan daerah. Pakaian Telok Belanga merupakan baju tradisional pria yang umum dikenakan di wilayah Melayu. Sedangkan Baju Kurung adalah pakaian tradisional yang sering dikenakan oleh perempuan di berbagai acara resmi di Pontianak. Dr. Rossie berharap agar Yudisium berjalan lancar. Ia menekankan pentingnya persiapan panitia agar acara berlangsung tanpa hambatan. “Segala sesuatu harus disiapkan dengan baik demi kelancaran acara,” tambah Rossie. Selain pakaian adat, panitia juga menyiapkan rangkaian acara yang melibatkan kalangan mahasiswa Faperta Untan, terutama Unit Kerja Mahasiswa (UKM). Yudisium akan dilaksanakan di Hotel Orchard Pontianak pada 22 Oktober 2024. Kali ini lebih spesial karena digelar saat Kota Pontianak merayakan Hari Jadinya. Pihak fakultas telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan segala kebutuhan teknis dan non-teknis acara sudah terpenuhi. Persiapan logistik, dekorasi dan hiburan juga menjadi bagian dari rapat yang dilakukan hari ini. Tidak hanya sebatas formalitas, Yudisium kali ini juga akan menjadi momentum untuk meningkatkan rasa cinta budaya lokal di kalangan akademisi. Melalui kegiatan ini, Faperta Untan ingin berkontribusi dalam pelestarian budaya tradisional Pontianak. Bagi mahasiswa, Yudisium adalah momen yang sangat dinantikan karena menjadi tanda akhir perjalanan akademik mereka di Faperta Untan. Momen tersebut tentu akan semakin berkesan dengan sentuhan budaya lokal yang dihadirkan melalui pakaian adat. Selain penampilan fisik, panitia juga mempersiapkan berbagai acara simbolis untuk menambah kesakralan momen yudisium. Mulai dari prosesi seremonial hingga sambutan dari pimpinan fakultas telah direncanakan dengan matang. Sebagai puncak acara, nantinya akan ada prosesi pengalungan medali bagi mahasiswa berprestasi dan penyampaian pidato perpisahan dari perwakilan mahasiswa. Momen tersebut diperkirakan akan menjadi salah satu bagian paling emosional dari seluruh rangkaian acara. Secara keseluruhan, Yudisium Periode I Tahun Akademik 2024/2025 di Faper Untan diproyeksikan akan berjalan dengan khidmat dan penuh makna. Dukungan dari seluruh pihak diharapkan dapat membawa acara ini sukses dan berkesan.(*) Previous Post Next Post
17 Oktober 2024
PONTIANAK , 17 Oktober 2024 – Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Tanjungpura (Untan) akan mengadakan webinar hybrid yang bertajuk ” Peran Uji Sensori dalam Menentukan Preferensi Konsumen dan Kualitas Produk Pangan ” pada Kamis, 24 Oktober 2024. Acara ini akan berlangsung sejak pukul 08.30 hingga 11.30 WIB di Ruang Sidang Fakultas Pertanian Untan. Dengan format hybrid, memungkinkan partisipasi baik secara langsung maupun online. Webinar ini akan dibuka oleh Prof Dr Ir Hj Denah Suswati MP IPU, Dekan Fakultas Pertanian Untan, yang juga akan memberikan Beragam. Dalam kesempatan ini, Denah Suswati akan menyoroti pentingnya uji sensori dalam meningkatkan kualitas produk pangan yang dapat diterima konsumen. Uji sensori merupakan metode ilmiah yang memegang peran kunci dalam proses pengembangan produk pangan, terutama dalam menentukan preferensi konsumen. Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber ahli di bidang ilmu dan teknologi pangan, yakni DrIng Dase Hunaefi STP MFoodSt, dosen IPB. Kemudian Dr Oke Anandika Lestari, STP MSi, dosen Faperta Untan. Kedua narasumber akan berbagi wawasan tentang berbagai aspek uji sensori, mulai dari teknik pengujian hingga penerapannya dalam industri pangan modern. Para narasumber akan memaparkan bagaimana hasil uji sensori dapat memberikan informasi berharga bagi produsen pangan dalam menciptakan produk yang sesuai dengan preferensi konsumen. Webinar ini akan dipandu oleh Lucky Hartanti STP MP yang berperan sebagai moderator, memastikan diskusi berjalan lancar dan interaktif. Peserta dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, dosen, peneliti, serta praktisi di bidang pangan diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memperdalam pemahaman mereka terkait pentingnya uji sensori dalam menciptakan produk pangan berkualitas. Dengan format hybrid, Fakultas Pertanian Untan memberikan kesempatan kepada peserta dari luar Pontianak untuk berpartisipasi secara online. Klik Zoom Meeting dan masukkan Meeting ID 875 7594 9411 dengan kode sandi FAPERTA. Busa pula dengan menyaksikan di Youtube dengan klik di sini . Informasi dan diskusi yang dibahas dalam webinar kali ini diharapkan dapat menjangkau audiens yang lebih luas. Webinar ini juga diharapkan menjadi ajang diskusi yang produktif serta mampu memberikan wawasan baru bagi pengembangan produk pangan di Indonesia.(*) Previous Post Next Post
17 Juli 2024
HELLO Mahasiswa/i Pertanian Ayo ikuti acara Sosialisasi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak untuk Semester Gasal T.A. 2024/2025! 🗓️ Jumat, 19 Juli 2024 ⏰ Pukul 13:30 WIB 📍 Platform: ZOOM Meeting ID: 847 6054 9892 Password: FAPERTA Link Zoom : https://bit.ly/Sosialisasi_MBKM_2024 Acara ini juga akan disiarkan langsung di YouTube Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura. 📍 Platform: Youtube Link Youtube : https://youtube.com/live/Y73L7xYgI6g?feature=share ✨ Kenapa Harus Ikut? 🔹 Dapatkan informasi terbaru tentang program MBKM! 🔹 Temukan peluang luar biasa untuk mengembangkan dirimu! 🔹 Jadilah bagian dari komunitas yang inspiratif dan penuh semangat! JOIN US AND ACHIEVE YOUR DREAM Ikuti juga Instagram kami untuk update terbaru: @faperta.untan Jangan sampai ketinggalan, ya! Sampai jumpa di acara! Previous Post Next Post
28 Juni 2024
FGD “Petani Organik Muda sebagai Pilar Utama Ketahanan Pangan dan Perubahan Iklim”, di Ruang Sidang Faperta Untan Pontianak, Kamis 27 Juni 2024 PONTIANAK – Indonesia sangat rentan terhadap masalah ketahanan pangan. Hal ini semakin parah karena krisis iklim global yang ekstrem. Di tengah kondisi ini yang dihadapi negara-negara agraris tersebut, Indonesia juga menghadapi tantangan regenerasi petani. Hasil Sensus Pertanian 2023 dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, petani di Indonesia saat ini mayoritas berusia di atas 55 tahun. Dalam kurun satu dekade ke depan, bila tidak ada upaya bersama mendorong regenerasi petani muda, Indonesia akan menghadapi krisis petani yang mengancam ketahanan pangan. Berangkat dari permasalahan tersebut, Aliansi Organis Indonesia (AOI), Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, YSDK Kalimantan Barat, dan Yayasan PRCF Indonesia berkolaborasi melaksanakan Diskusi Grup Terfokus atau Focus Group Discussion (FGD). Adapun tema FGD tersebut adalah “Petani Organik Muda sebagai Pilar Utama Ketahanan Pangan dan Perubahan Iklim”. Diskusi ini dilaksanakan secara hybrid di Ruang Sidang Faperta Untan Pontianak pada Kamis 27 Juni 2024. Dihadiri 60 peserta secara offline dan 40 peserta online. Peserta yang hadir adalah mahasiswa, para akademisi, dan perwakilan NGO serta petani dampingannya di Kalimantan Barat. FGD ini untuk menghimpun beragam perspektif dan menghasilkan narasi yang lebih lengkap untuk mendorong generasi muda dalm mengambil peran dalam seluruh spektrum pertanian yang berkelanjutan. Diskusi ini menghadirkan 5 narasumber kunci, yakni: Prof Dr Ir Denah Suswati MP IPU (Dekan Faperta Untan Pontianak) Anton Kamaruddin SP MSi (Kepala Pengawasan dan Sertifikasi Benih, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat) Marcell D.Lodo (Direktur YSDK Kalimantan Barat) Rio Afiat (Manajer Program “Rimba Pakai Pengidup” PRCF Indonesia), dan Sukmi Alkausar (Direktur AOI). Dalam lingkup regenerasi petani muda di Kalimantan Barat, para pembicara kunci menyoroti 2 hal yang menjadi faktor penghambat, yakni: Pola pikir pemuda terhadap pertanian yang miskin dan kotor, Pengetahuan yang masih terbatas mengenai pertanian organik. Terkait hal ini, Dekan Faperta Untan, Prof Denah Suswati mengulas perbedaan mendasar antara praktik pertanian konvensional dengan pertanian organik, yakni pada fokus pencapaian produksi daripada keberlanjutan. “Ke depan pertanian konvensional mudah-mudahan bisa ditinggalkan. Karena tidak berkelanjutan dan ketergantungan dengan input dari luar. Kita harus menyadari praktik ini betapa merugikan bagi kesehatan dan lingkungan,” jelas Prof Denah Suswati. Sementara itu, Kepala Pengawasan dan Sertifikasi Benih, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, Anton Kamaruddin melihat ada peluang ekonomi besar bagi petani muda organik di Kalimantan. Ia mendorong anak muda mendalami budidaya komoditas andalan Kalimantan seperti mangga, durian, alpukat lilin Singkawang, dan yang terkini budidaya anggur. Menurutnya, komoditas ini sangat menjanjikan secara nilai ekonomi karena kualitasnya sudah diakui di pasar dunia. Semua komoditas ini tidak hanya memberi nilai ekonomi, tetapi juga memiliki nilai konservasi dan kelestarian lingkungan. “Kita harus bisa menjaga komoditas andalan kita sekaligus berkontribusi dalam konservasi sebagai cadangan karbon,” tegas Anton. Beberapa organisasi masyarakat sipil di Kalimantan Barat telah melakukan upaya untuk mendorong regenerasi petani. Di antaranya melalui Program Pengelolaan Gambut dari LEISA menuju Pertanian Organik yang Tangguh Iklim dan Berkelanjutan. YSDK Kalimantan Barat juga memulai melakukan kaderisasi petani dari tingkat keluarga. Salah seorang petani pengelola lahan gambut yang hadir dalam diskusi ini, Subroto dengan semangat mengajak kaum muda untuk terjun menjadi petani demi keberlanjutan pertanian di Kalimantan. “Perlu diberikan kesadaran bagi kaum muda bahwa petani adalah pekerjaan yang mulia,” kata Subruto. Menyambut semangat tersebut, Manajer Program PRCF Indonesia Rio Afiat, juga menekankan, tujuan besarnya adalah bagaimana masyarakat bisa sejahtera dan hutan tetap terjaga dengan baik. “Tentu untuk mewujudkan ini kita perlu bekerjasama secara pentahelik melibatkan pemerintah, mitra pembangunan, akademisi, media, dan masyarakat,” kata Rio. FGD ini menjadi kesempatan khusus bagi AOI untuk mengajak kaum muda di Kalimantan bergabung dalam Program Organic Youth Movement. Program ini merupakan upaya kolaboratif yang diinisiasi AOI untuk menciptakan regenerasi petani organik muda di Indonesia. Direktur AOI, Sukmi Alkausar menyampaikan, Program Organic Youth Movement (OYM) erat kaitannya dengan wirausahawan muda pertanian organik, baik hulu maupun hilir. “Saat ini, kami dalam tahap sosialisasi dan akan dilanjutkan dengan bootcamp. Harapannya, petani muda dapat mengembangkan bisnis organik melalui kerjasama dengan inkubator pertanian,” ucap Sukmi. Diskusi pun berkembang dari para peserta yang hadir. Mulai dari praktik-praktik pertanian organik yang perlu edukasi lebih luas, dukungan konkret dari semua pihak untuk kaum muda, hingga persoalan konflik kepemilikan lahan yang berlarut-larut. Permasalahan yang dihadapi tersebut dianggap perlu menjadi pekerjaan rumah semua pihak. Tantangan tersebut justru mendorong multipihak yang hadir bersepakat untuk berkolaborasi menciptakan kampanye dan dukungan konkret kepada kaum muda agar terjun dalam pertanian. Forum ini ditutup dengan penandatanganan perjanjian kerjasama antara AOI dan Faperta Untan Pontianak. Kolaborasi ini terwujud karena adanya visi yang sama untuk mewujudkan regenerasi petani muda yang memiliki pengetahuan berbasis iklim untuk masa depan kedaulatan pangan Indonesia.(*) Previous Post Next Post
27 Juni 2024
Penandatanganan kerjasama Faperta Untan dengan AOI di Ruang Sidang Faperta, Kamis 27 Juni 2024 FAKULTAS Pertanian (Faperta) Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak menjalin kerjasama dengan Aliansi Organis Indonesia (AOI). Penandatanganan kerjasama ini dilakukan Dekan Faperta Untan Prof Dr Ir Hj Denah Suswati MP IPU dengan Direktur AOI Sukmi Alkausar, usai Focus Group Discussion (FGD) di Ruang Sidang Faperta, Kamis 27 Juni 2024. Kerjasama Faperta Untan dengan AOI ini dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, peningkatan sumberdaya manusia, tatakelola dan pengembangan inovasi. Tujuan kerjasama ini, di antaranya memanfaatkan kemampuan sumberdaya yang dimiliki masing-masing pihak, supaya lebih berhasil dalam pembinaan dan pengembangan bersama, khususnya dalam pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Adapun ruang lingkup kerjasama Faperta Untan Pontianak dengan AOI ini terdiri atas: 1. Bidang pendidikan 2. Bidang pengembangan sumberdaya mannusia, pelatihan kewirausahaan/magang/praktik kerja mahasiswa 3. Bidang pengembangan inovasi dan usaha 4. Bidang penelitian ilmiah, dan lainnya. Kerjasama Faperta Untan dengan AOI ini berlaku selama 5 tahun sejak ditandatangani pada Kamis 27 Juni 2024 dan bisa diperpanjang sesuai kesepakatan.(*) Previous Post Next Post
19 Juni 2024
Dr Urai Suci YVI SP MP, Kaprodi MIT Faperta Untan Pontianak TAHUN ini, 4 mahasiswa Program Studi (Prodi) Megister Ilmu Tanah (MIT) Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak bakal menuntaskan studinya. Demikian diungkapkan Ketua Program Studi (Kaprodi) MIT Faperta Untan Pontianak, Dr Urai Suci YVI SP MP, Rabu 19 Juni 2024. Menurut Urai Suci, apabila 4 mahasiswa tersebut lulus, berarti sejak Prodi MIT Faperta berdiri pada 2021 bakal memiliki 5 alumni. Saat ini, lanjut dia, Prodi MIT Faperta memiliki seorang alumni. Yang bersangkutan lulus pada 27 Juli 2023 dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3,85 atau Predikat dengan Pujian. “Atas nama Reidha Haqqamuddien SP MP. Ia menempuh masa studinya selama 18 bulan,” pungkas Urai Suci.(*) Previous Post Next Post
07 Juni 2024
PRODI FAPERTA EXPO 2024 Hallo Semua! Yuk, hadiri acara Prodi FAPERTA Expo yang akan berlangsung pada: Tanggal: 8-9 Juni 2024 Waktu : Mulai pukul 08.00 s.d. 17.00 WIB Tempat: Aula Agroeduwisata, FAPERTA UNTAN Program Studi yang Ditampilkan: D3 Budidaya Tanaman Perkebunan S1 Agribisnis S1 Agroteknologi S1 Ilmu dan Teknologi Pangan S1 Ilmu Tanah S1 Manajemen Sumber Daya Perairan S1 Peternakan Kenapa Harus Datang? Temukan produk-produk menarik inovasi prodi di Fakultas Pertanian UNTAN. Jangan lewatkan kesempatan emas ini untuk belajar dan berinovasi bersama! Sampai jumpa di sana! Previous Post Next Post